Kemaren
sempat sharing sama temen, eh tiba-tiba dia nanya, gimana kalo gak ada jam...
Gimana caramu nentuin sholat 5 waktu?
"sesungguhnya
shalat itu merupakan kewajiban yang ditetapkan waktunya bagi kaum
mukminin". (terjemah surat an-nisa:103)
Setelah compare dari beberapa artikel di
google. Dapatlah aku jawaban seperti ini :
Masuk waktu shalat, adalah
salah satu syarat sahnya shalat fardhu. Maka shalat yang dikerjakan di luar
waktu akan menjadi batal.
1.
Cara Mengetahui Waktu
Dzhuhur
Para
ulama telah sepakat bahwa waktu dhuhur berawal ketika matahari sudah
tergelincir (waktu zawal), sesuai dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam:
Artinya: “Dan waktu dhuhur dimulai ketika matahari telah
tergelincir.”
(HR. Muslim dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash)
Dan waktu dhuhur berakhir ketika masuk waktu ashar
(ketika bayangan benda sepanjang aslinya). Hal ini sebagaimana
hadits:
Artinya: “Dan waktu dhuhur adalah sebelum tiba waktu ashar.”
(HR. Muslim dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash)
Akhir Waktu Dhuhur
Adapun
akhir waktu dhuhur adalah ketika panjang bayangan sama dengan bendanya
(masuknya waktu ashar). Sesuai dengan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi
wassalam:
Artinya:
“Kemudian Jibril shalat dhuhur ketika bayangannya sama dengan benda.” (HR. Muslim dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash)
Cara
menentukannya bias pakai tongkat yang ditancap ditanah.
2. Cara Mengetahui Waktu Ashar
Awal
waktu ashar adalah akhir dari waktu dhuhur. Sesuai dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam:
Artinya:
“Jibril shalat bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam dan para shahabatnya
pada hari pertama ketika bayangannya sama dengan bendanya.” (HR. Muslim dari Abdullah bin Amr bin
‘Ash)
Akhir Waktu Ashar
Akhir
waktu ashar ada dua macam:
a.
Waktu ikhtiyari,
yakni ketika bayangan benda dua kali
panjang aslinya. Hal ini sesuai
dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam:
Artinya:
“Dan pada hari kedua Jibril shalat bersama mereka ketika bayangan dua kali
lipat panjang bendanya. Kemudian dia mengatakan waktu ashar adalah diantara dua
ini.” (HR.
Muslim dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash)
b.
Waktu idlthirary (waktu terpaksa),
yakni sampai tenggelamnya matahari. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam:
Artinya:
“Barangsiapa yang mendapatkan satu rakaat sebelum matahari tenggelam berarti ia
mendapatkan shalat ashar.” (HR. Bukhari & Muslim dari Abu Hurairah)
Akan
tetapi tidak sepantasnya seorang muslim menunaikan shalat ashar di akhir waktu
(semisal jam 5 sore) kecuali jika terpaksa. Hal ini sesuai dengan perkataan
Imam Ibnu Qudamah, bahwa Shalat ashar di saat matahari
telah berwarna kuning atau menjelang terbenamnya matahari merupakan ciri-ciri
shalat orang yang munafik sesuai dengan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam:
Artinya:
“Itu adalah shalat orang munafik 3x. Mereka duduk-duduk (menunggu matahari
hendak terbenam) sehingga tatkala matahari berada di antara dua tanduk
syaithan, dia lakukan shalat empat rakaat dengan cepat kilat ibarat ayam yang
sedang mematuk, dia tidak berdzikir kepada Allah kecuali sedikit saja.” (HR. Muslim dari Anas bin Malik)
3. Cara
Mengetahui Waktu Maghrib
Para ulama Ahlussunah
wal Jama’ah bersepakat bahwa waktu maghrib adalah ketika matahari terbenam,
Adapun dalil tentang awal waktu
maghrib adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam:
Artinya: “Dan waktu maghrib
ketika terbenam matahari.” (HR. Bukhari no. 527 dan Muslim no. 1023 dari
Jabir bin ‘Abdillah)
Akhir Waktu Maghrib
Adapun akhir
waktu maghrib ketika telah hilangnya warna kemerah-merahan di langit,
sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam:
Artinya: “Dan waktu maghrib
adalah selama syafaq (warna kemerah-merahan) belum hilang.” (HR. Muslim no. 967 dari ‘Abdullah bin Amr bin
Ash)
4. Cara
Mengetahui Waktu Isya’
Adapun awal
waktu isya’ adalah setelah hilangnya warna kemerah-merahan di langit sesuai
dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam:
Artinya: “Adalah Nabi
shallallahu ‘alaihi wassalam melakukan shalat isya’ ketika terbenamnya warna
kemerah-merahan.” (HR. Muslim no. 969 dari Abu Musa Al Asy’ari)
Akhir Waktu Isya’
Adapun akhir waktu isya’ dibagi dua.
a. Waktu ikhtiyary (pilihan) ketika pertengahan malam. Sebagai misal, jika
matahari terbenam pada pukul 6 sore dan terbit pada jam 6 pagi maka batas akhir
waktu isya’ adalah pukul 12 malam. Hal ini sesuai dengan sabda
Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam:
Artinya: “Dan waktu isya’
sampai pertengahan malam.” (HR. Muslim no. 967 dari Abdullah bin Amr bin
Ash)
b. Waktu idlthirary (terpaksa) yakni sampai masuknya waktu subuh, sesuai
dengan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam:
Artinya: “Suatu hal yang
berlebih-lebihan bagi orang yang tidak melakukan shalat sampai datangnya waktu
shalat yang lain.” (HR. Muslim no. 1099 dari Abu Qatadah)
5. Cara
Mengetahui Waktu Subuh
Adapun waktu subuh ketika
terbitnya fajar shadiq, dan ini adalah kesepakatan para ulama, sesuai dengan hadits
Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam:
Artinya: “Dan Nabi shallallahu
‘alaihi wassalam menunaikan shalat subuh ketika fajar merekah.” (HR. Muslim no. 969 dari Abu Musa Al Asy’ary)
Akhir Waktu Subuh
Akhir waktu subuh
dibagi dua:
a.
Ikhtiyary (pilihan) terus berlangsungnya waktu tersebut (fajar
shadiq).
b.
Idlthirary (terpaksa) sampai terbitnya matahari sesuai dengan hadits
Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam:
Artinya: “Barangsiapa menjumpai
rakaat sebelum terbitnya matahari sungguh telah menjumpai shalat subuh.” (HR. Bukhari no. 545 dan Muslim no. 656 dari
Abu Hurairah)
Walahualam ya teman-teman… aku Cuma ngeshare
ini iseng2 cari karena penasaran, tapi sekarang kan sudah ada jam. Jadi dipermudah…
mudah-mudahan kita semua termasuk orang2 yang tidak lalai. Yang masih aku
pertanyakan disini adalah, kita berpatokan pada Matahari. Lalu bagaimana jika
hujan dan mendung???