Entah cobaan apa yang Allah kasih buat aku. Lagi lagi dan lagiii... aku
kehilangan sosok berharga untuk selama-lamanya. Kini 3 pria penjagaku telah
pergi mendahuluiku. Ketempat Allah, smoga mereka diberikan tempat yang indah
dan bahagia disana. Aamiin.
04 November 2012 @16:05 WITA, kakak Asri menghembuskan nafas terakhirnya,
yah dipangkuan istri tercintanya, sayang aku tak bisa ada saat itu, saat-saat
terakhirnya hanya melalui telfon sampai ia benar-benar hilang di bumi ini, sama
seperti Riand... L
Tapi ada juga yang tak kusesali, walau kakak ku jauh dariku saat itu, aku
masih sempat melihat mayat nya, dan mendampinginya sampai ia kembali ketanah.
Aku belajar dari apa yang aku baca, menangisi mayat itu haram hukumnya, dan
yahh memang begitu sakit saat air mata ini aku tahan. Jujurnya aku ingin
menangis meraung-raung namun itu akan membuat orang tersayang yang telah pergi
menjadi tersiksa,,, aku sayang kakak Asri jadi aku gag akan buat dia
tersiksa... sama untuk Kak Rusdi dan Riand.
Aku juga belajar dari pengalaman, aku berusaha mengikhlaskan apa yang telah
terjadi, mungkin ia belum ada 4 bulan aku ditinggal oleh orang tersayang dan
dari hari itu sampai hari ini aku belum bisa melepas ingatanku pada nya... dan
sekarang aku ditinggal oleh kakak terkuat, yang selalu menuruti semua
inginku,,, huft’ aku tak ingin
mengenang kenangan bersama kakakq, itu sangat banyakkk... lebih banyak dari
Riand... aku bisa mengalihkan pikiranku tentang kenangan kami,,, tapi aku
benar-benar merasa kehilangan,,, sosok kuat penjagaku hilang... huft’... yang buatku tenang tentang mereka hanyalah “mereka beruntung”
karena bisa wafat sebelum hari kiamat. Dan semoga aku juga begitu. Karena aku
gag mau wafat saad 40 hari sebelum Kiamat. Smoga Allah mengabulkannya.
My brother,,, ASRI... Aku tau kamu orang baik, ciri-ciri orang masuk surga Allah jga ada padamu,,, itu yang Ustad bilang ke aku J tenanglah kamu. I Love You :*
Me & My Brother "Asri"
Risa, kalau sekedar menangis itu tidak mengapa. Para ulama menafsirkan bahwa yang dilarang adalah menangis dengan cara meratap. Dahulu pada zaman jahiliyah orang bersedih diungkapkan dengan cara menangis sambil meratap. Meratap disini maksudnya ia menyiksa diri mereka. Mereka memukul-mukul diri mereka sendiri bahkan merobek pakaian mereka. Mereka menangis meraung-raung karena tidak menerima takdir yg sdh ditetapkan Allah. Pokoknya ekstrem. Bahkan sampai berguling-guling di tanah. Lalu islam datang dan rasulullah saw melarang untuk meratapi mayit.
BalasHapus:) ya,,, terima kasih masukannya... :)
BalasHapus